Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Dirut Jasa Marga Desi Arryani saat meninjau jalan layang tol (elevated) Jakarta-Cikampek, Senin (30/9). (CNN Indonesia/Aria Ananda).a
Menteri BUMN Rini Soemarno optimistis pembangunan jalan layang tol (elevated) Jakarta-Cikampek (japek) rampung pertengahan Oktober 2019 nanti. Penyelesaian pembangunan terlebih dahulu akan diikuti uji beban, sebelum resmi beroperasi nanti.
"Sudah hampir 99 persen selesai. Diharapkan pertengahan Oktober untuk pembangunan selesai. Tapi, memang, masih harus uji beban akhir bulan Oktober," ujarnya saat meninjau proyek bersama Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani, Senin (30/9).
Uji beban, sambung Rini, penting mengingat jalan tol elevated berbeda dengan jalan tol pada umumnya. Apalagi, jalan tol elevated disebut-sebut memakan waktu lebih lama daripada tol umum.
"Jadi, itu harus ditinjau lebih. Yang pasti, mudah-mudahan sebelum akhir Oktober sudah selesai," terang dia.
Mengutip laporan Jasa Marga, Rini mengatakan sertifikasi jalan tol layang bisa diperoleh pada November, diikuti dengan operasional penuh pada bulan berikutnya.
Bahkan, jika tidak ada aral melintang, menurut perkiraannya, jalan tol layang Japek bisa dioperasikan sebelum perayaan natal dan tahun baru. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi musim libur masyarakat dan potensi meningkatnya perjalanan luar kota.
"Kami yakin, pasti kalau natal kan banyak yang liburan. Jadi, daerah sini juga harus lebih lancar. Bu Desi yakin, kalau natal sudah operasional penuh," tuturnya melempar target kepada Jasa Marga.
Ketika ditanya mengenai tarif yang akan diberlakukan, Rini merespons akan mengikuti ketentuan harga dari Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
Kunjungan Rini dan Desi tersebut dilakukan tak lama setelah pemeliharaan jalan tol Jakarta Cikampek oleh Jasa Marga yang dimulai pada pukul 10.00 WIB hari ini. Pemeliharaan jalan tol diperkirakan berjalan hingga lima hari hingga Jumat (4/10).
"Sudah hampir 99 persen selesai. Diharapkan pertengahan Oktober untuk pembangunan selesai. Tapi, memang, masih harus uji beban akhir bulan Oktober," ujarnya saat meninjau proyek bersama Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani, Senin (30/9).
Uji beban, sambung Rini, penting mengingat jalan tol elevated berbeda dengan jalan tol pada umumnya. Apalagi, jalan tol elevated disebut-sebut memakan waktu lebih lama daripada tol umum.
"Jadi, itu harus ditinjau lebih. Yang pasti, mudah-mudahan sebelum akhir Oktober sudah selesai," terang dia.
Mengutip laporan Jasa Marga, Rini mengatakan sertifikasi jalan tol layang bisa diperoleh pada November, diikuti dengan operasional penuh pada bulan berikutnya.
Bahkan, jika tidak ada aral melintang, menurut perkiraannya, jalan tol layang Japek bisa dioperasikan sebelum perayaan natal dan tahun baru. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi musim libur masyarakat dan potensi meningkatnya perjalanan luar kota.
"Kami yakin, pasti kalau natal kan banyak yang liburan. Jadi, daerah sini juga harus lebih lancar. Bu Desi yakin, kalau natal sudah operasional penuh," tuturnya melempar target kepada Jasa Marga.
Ketika ditanya mengenai tarif yang akan diberlakukan, Rini merespons akan mengikuti ketentuan harga dari Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
Kunjungan Rini dan Desi tersebut dilakukan tak lama setelah pemeliharaan jalan tol Jakarta Cikampek oleh Jasa Marga yang dimulai pada pukul 10.00 WIB hari ini. Pemeliharaan jalan tol diperkirakan berjalan hingga lima hari hingga Jumat (4/10).